Kuala Tungkal – Gubernur Jambi Dr.Drs.H.Fachrori Umar.M.Hum menegaskan bahwa hutan mangrove harus dilestarikan karena manfaatnya sangat penting, baik untuk menjaga ekosistem air dan fauna dalam ekosisten tersebut maupun manfaat terhadap udara, karena memiliki kemampuan menyimpan karbon 5 kali lebih baik dari hutan daratan, serta dapat mereduksi besarnya gelombang tsunami.
Gubernur Jambi Fachrori mengajak masyarakat dan semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama melestarikan hutan mangrove. Hal tersebut disampaikan Fachrori dalam memperingati Hari Mangrove se Dunia Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2020, bertempat di Pelabuhan Roro Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Senin (03/08/2020).
turut hadir Danrem 042/Garuda Putih, Brigjen TNI M.Zulkifli.
Fachrori mengatakan, kegiatan penanaman mangrove dalam rangka Hari Mangrove se Dunia kali ini dilaksanakan di 10 provinsi di Pulau Sumatera yaitu Provinsi Jambi, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepualauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung. ”Penaman mangrove dipusatkan di Provinsi Bangka Belitung, yang akan dipimpin langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Ir.H.Joko Widodo dengan penanaman mangrove sebanyak 2.020 batang di setiap provinsi, yang melibatkan jajaran pemerintah daerah dan kelompok tani,” kata Fachrori.
Pada kesempatan ini Fachrori mengajak seluruh kelompok tani dan nelayan untuk ikut menggelorakan semangat menanam mangrove, untuk memberikan kontribusi dalam rehabilitasi dan pelestarian hutan mangrove di Provinsi Jambi.
“Ekosistem mangrove merupakan sumber daya lahan basah wilayah pesisir dan sistem penyangga kehidupan dan kekayaan alam yang nilainya sangat tinggi. Untuk itu, perlu upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan secara lestari untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Fachrori.
Fachrori mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi sangat menaruh perhatian akan kelestarian ekosistem mangrove, karena mangrove banyak memiliki fungsi dan manfaat, diantaranya pelindung erosi dan abrasi air laut, penyangga dan pencegah intrusi air laut, tempat berlindung dan berkembang biaknya berbagai jenis fauna dan biota laut, sumber pendapatan masyarakat, penyimpan karbon serta sebagai mitigasi bencana. ”Provinsi Jambi memiliki sebaran ekosistem mangrove seluas 9.347,61 hektar terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 4.165,65 hektar dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas 5.181,99 hektar,” tutur Fachrori.
Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr.Ir.H.Safrial,MS menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersama-sama Forkopimda setiap tahunnya selalu mengadakan penanaman mangrove (tanaman bakau) sebagai pelindung bagi hewani. Ada tiga manfaat hutan mangrove di Tanjung Jabung Barat: pertama, tempat pelindungan udang ketak, kedua tempat berkembang biaknya kerang, dan ketiga tempat berkembang biaknya kepiting
“Selama ini, hutan mangrove ini ditebang, dijadikan arang untuk dijual sebagai penambah ekonomi masyarakat, tapi sekarang sudah dilarang selama 3 tahun ini. Kita harus melestarikan hutan mangrove ini karena banyak manfaatnya” ujar bupati.(*/Nia)
Discussion about this post