Kota Jambi – Puluhan pegawai RSUD Raden Mattaher Jambi melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin (29/06/2020).
“Kami menuntut agar uang jasa pelayanan 2,5 persen dikembalikan kepada kami,” sebut salah seorang pengunjuk rasa, Irdawati.
Dikatakan Irdawati unjuk rasa tersebut merupakan bentuk protes atas jasa pelayanan atau pos kebersamaan para pegawai RSUD Raden Mattaher Jambi dipotong.
“Tiba-tiba kita menerima tidak sesuai, dan setiap bulannya selalu berkurang,” terangnya.
“Kami meminta dikembalikan uang jasa insentif 2,5 persen. Itu hak kami, harus transparansi,” lanjut Irdawati.
Sementara itu, Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Kamaludin Havis saat ditemui awak media di ruang kerjanya mengatakan dirinya sangat menyayangkan hal yang menimpa pegawai RSUD Raden Mattaher.
”Saya selaku dewan Provinsi Jambi Komisi IV sangat menyayangkan hal ini terjadi. Nah tentunya rekan-rekan para medis berani menyampaikan aksinya pasti ada – ada hal yang fatal didalam rumah sakit itu,” ujarnya.
Kamaludin Havis juga meminta kepada direktur untuk segera memenuhi hak yang dituntut para medis dan dokter spesialis.
”Kami meminta kepada Direktur Rumah Sakit segera memenuhi hak-hak yang dituntut para medis dan dokter spesialis ini, karena rumah sakit ini sudah bersifat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Kemudian juga anggaran itu anggaran 2019 yang kita bahas untuk pelaksanaan tahun 2020. Kenapa dari September belum dibayarkan juga dan diselesaikan hak-hak para medis ini? Ini sangat kita sayangkan,” jelas Kamaludin Havis.
“Kemudian juga transparansi rumah sakit, jadi suatu tuntutan dari pada pihak-pihak dari medis itu, karena tanpa mereka rumah sakit tidak akan jalan,” lanjutnya.
Kamaludin berharap direktur transparan dan memenuhi hak pada medis.
“Harapan saya selaku wakil rakyat meminta kepada direktur itu betul-betul transparansi dan juga memenuhi hak-hak dari pada medis dan pelayanan kesehatan rumah sakit, kalau mereka tidak nyaman tentu rumah sakit tidak akan maju,” harapnya.
Dirinya juga mengatakan Komisi IV siap untuk menerima keluhan dan melakukan hearing atas kejadian tersebut.
“Kami siapkan untuk bisa menerima keluhan-keluhan para medis, dokter, para perawat rumah sakit Raden Mattaher untuk bisa kita buka apa persoalannya biar benang merahnya terbuka,” pungkasnya. (yan)
Discussion about this post