Jambi – Semenjak pandemi Covid -19 masyarakat yang ingin membuat paspor di kantor Imigrasi Kelas I TPI Jambi turun drastis, hal ini disebabkan karena masih diterapkannya aturan lock down di beberapa negara.
Hal ini diungkapkan, kepala Imigrasi Kelas I TPI Jambi Heru Santoso, beliau mengatakan semenjak kantor Imigrasi dibuka lagi pada 15 Juni hingga 24 Agustus 2020, orang yang membuat paspor hanya berjumlah 566 orang. ” semenjak new normal ini, orang yang membuat paspor perharinya tidak lebih dari 20 orang, jika kita melihat data dari tanggal 15 Juni hingga sekarang (red:24 Agustus) orang yang membuat paspor hanya berjumlah 566 orang” ujarnya.
Dari total 566 orang itu, yang membuat paspor di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jambi berjumlah 428 orang , sedangkan sisanya yang berjumlah 138 orang berasal dari UKK Bungo.
Kebanyakan masyarakat yang membuat paspor tersebut untuk kepentingan bisnis, pelajar, dan masyarakat yang hanya ingin memperpanjang paspornya. ” rata-rata yang membuat paspor itu adalah pebisnis, pelajar dan orang yang berjaga-jaga saja serta masyarakat yang paspornya ingin diperpanjang” ungkapnya
Semenjak new normal ini pembatasan dikantor imigrasi dilakukan, mulai dari pegawai kantor yang melaksanakan kerja dari rumah hingga pengurangan kuota. ” untuk pembatasan kita telah mengurangi jumlah kuota perharinya, yang biasanya kita membuka kuota sebanyak 100 orang tapi kita batasi menjadi 45 orang saja”. Ungkap Heru.
Meskipun kuota dibatasi menjadi 45 orang saja, tetapi masyarakat yang datang ingin membuat paspor hanya berjumlah paling banyak 20 orang saja, hal ini dikarenakan membuat paspor di tengah pandemi ini tidak begitu dibutuhkan.
Heru juga menambahkan, untuk menyikapi penurunan jumlah pembuat paspor di Jambi, dia telah menyediakan berbagai macam terobosan, salah satunya Easy Passport, layanan ini adalah layanan jemput bola ke tengah masyarakat langsung dengan persyaratan minimal jumlah masyarakat yang ingin membuat paspor dalam satu kelompok berjumlah 50 orang, jika kelompok itu sudah memenuhi persyaratan yang berjumlah 50 orang maka pihak Imigrasi langsung menuju tempat yang sudah dijanjikan sebelumnya dengan kelompok masyarakat tersebut untuk didata dan dibuatkan paspor. ” Easy Passport adalah layanan terbaru, syaratnya 50 orang, jika terpenuhi maka anggota kami akan langsung mendata ke wilayah kelompok tersebut untuk dibuatkan paspor” tambahnya.
Namun hingga saat ini layanan easy passport tersebut belum ada yang memesannya.” Mungkin karena masih situasi pandemi ini, dan juga beberapa negara masih lock down, apalagi kegiatan religi seperti umrah masih belum bisa, sehingga banyak orang yang masih belum membutuhkan paspor” akunya.(Ris)
Discussion about this post