• Beranda
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • SOP
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
No Result
View All Result
Aktual di Era Milenial
  • Internasional
  • Nasional
  • Bisnis
  • Cerpen
  • Daerah
  • Hiburan
  • Hukum
  • Kriminal
  • Opini
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Politik
Aktual di Era Milenial
  • Advertorial
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
  • Bisnis
  • Cerpen
  • Daerah
    • Batanghari
    • Bungo
    • Kerinci
    • Kota Jambi
    • Merangin
    • Muarojambi
    • Sarolangun
    • Sungaipenuh
    • Tanjab Barat
    • Tanjab Timur
    • Tebo
  • Hiburan
  • Hukum
  • Kriminal
  • Opini
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Politik
Aktual di Era Milenial
No Result
View All Result
  • Advertorial
  • Berita
  • Bisnis
  • Cerpen
  • Daerah
  • Hiburan
  • Hukum
  • Kriminal
  • Opini
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Politik

Dua Bahasa Lokal Jambi Yang Hampir Punah, Begini Penjelasan Pakar Linguistik UIN Jambi

by Nia
21/10/2022
in Berita, Kota Jambi
Reading Time: 3 mins read

Rubrikjambi, Jambi – Karena tidak adanya proses pewarisan pada Dua Bahasa Lokal Jambi yakni Bahasa Kubu dan Bahasa Duano, Kedua bahasa tersebut disebutkan sedang dalam ambang kepunahan, yang mana hal tersebut diutarakan oleh Pengkaji bahasa dan sastra Kantor Bahasa Provinsi Jambi.

Merespon hal itu, Diana Rozelin, Peneliti bahasa lokal Jambi yang juga Dosen linguistik di UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, membenarkan kemungkinan tersebut dengan mengatakan bahwa banyak faktor yang mungkin menjadi penyebab terjadinya kepunahan dua bahasa tersebut, Kamis, (20/10/2022).

Diana mengungkapkan, untuk buku Duano beberapa faktor-faktor yang mendukung hal itu diantaranya, penggunaan bahasa ibu yang sudah mulai jarang digunakan dalam keluarga inti, anak muda yang malu menggunakan bahasa ibu dalam berkomunikasi dengan teman-teman sebaya, adanya pernikahan antar kelompok/suku yang berbeda, dan rasa cinta pada bahasa ibu yang mulai memudar.

“Pada kelompok Orang Rimba, kondisinya berbeda tergantung wilayah kelompok Orang Rimba itu. Apabila mereka masih tinggal di dalam hutan maka bahasa mereka akan bertahan. Tetapi apabila mereka tinggal di perkebunan atau perumahan yang disiapkan pemerintah seperti di pematang kabau atau di kayu aro maka kebertahanan mereka kurang dan rentan akan kepunahan bahasa,” tambah Diana.

Diana mengatakan, perlunya perhatian dan kebijakan yang mendukung dari pemerintah untuk melestarikan bahasa, sembari memberikan kesempatan pada masyarakat untuk memilih.

“Kalo menurut saya yang berkewajiban dalam menjaganya adalah pemangku kebijakan atau pihak pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Serta beri kesempatan kepada masyarakat untuk memilih apakah mereka ingin melakukan revitalisasi bahasa atau mengikuti bahasa dominan yang selama ini mereka gunakan,” ujarnya.

Diana melanjutkan apabila terdapat keinginan melakukan revitalisai maka pihak kantor bahasa, peneliti, pemerhati bahasa bersama-sama bergerak memberikan support, pembinaan, pelatihan atau kegiatan terkait dengan penghafalan dan pembudayaan bahasa Ibu. Sementara itu, pihak pemerintah memberikan support dalam hal pendanaan, kebijakan-kebijakan yang mendukung kantor bahasa dalam melakukan revitalisasi.

Sebagai cerminan, Diana mengungkapkan, usaha revitalisasi bahasa duano oleh pihak Kantor Bahasa Jambi di daerah Tungkal (Tanjung Jabung Barat), menunjukkan perubahan yang cukup signifikan dimana anak-anak sudah mulai bisa menghitung dengan menggunakan bahasa duano.

“Disisi lain apabila pembinaan ini hanya dilaksanakan dalam kurun waktu beberapa bulan saja, kemudian tidak ada pembinaan lanjutan dari pihak Kantor Bahasa atau Pemerintah setempat, maka saya yakin kondisinya akan sama seperti dahulu. Hal ini bisa terjadi karena rasa cinta pada bahasa ibu yang belum kuat, rasa ingin mempertahankan bahasa yang belum ada,” ujarnya.

Sementara itu, saat ditanya mengenai perlunya mulok (muatan lokal) di bangku sekolah untuk melestarikan bahasa dirinya setuju dengan catatan mulok yang diberikan berbeda-beda tergantung daerah masing-masing.

Karena hampir semua wilayah di Jambi memiliki dialek bahasa Melayu yang beda-beda. Bahasa Kerinci tidak sama dengan dialek Sarolangun, sehingga bahasa Kerinci tidak bisa digunakan di Sarolangun. Jadi ada 1 bahasa yang digunakan pada mata pelajaran mulok, atau masing-masing daerah memiliki mulok yang tidak sama dengan mulok di wilayah lainnya. Misal mulok daerah Sarolangun tidak sama dengan mulok di daerah Tungkal.

Selain itu, ia juga menambahkan usaha pelestarian Bahasa ini juga dapat didukung oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) dengan berbagai kegiatan.

“Apabila LAM meyakini bahwa Orang Rimba atau duano sebagai bagian dari orang Melayu Jambi, maka mereka juga harus mensupport Pemerintah/Kantor Bahasa/Akademisi dalam merevitalisasi bahasa kelompok tersebut, dengan cara mengadakan berbagai perlombaan misalnya,” ujar Diana.

Diana kembali menambahkan LAM juga bisa melakukan sosialisasi dalam setiap kegiatan untuk masyarakat Jambi agar mencintai bahasa ibu. Menggunakan bahasa ibu dalam keluarga inti, dan tidak malu berkomunikasi menggunakan bahasa ibu.

“Memberikan pemahaman kepada orang tua agar menggunakan bahasa daerah saat berkomunikasi dengan anak-anak. Tanamkan budi pekerti pada anak-anak berdasarkan budaya Melayu yang turun temurun, serta timbulkan budaya seloko/ berpantun yang menjadi salah satu ikon orang Melayu,” lanjut Diana.

Diana menegaskan, selama tidak adanya proses pewarisan atau pelestarian bahasa yang dilakukan oleh generasi tua kepada kalangan muda, maka kemungkinan kepunahan bahasa tersebut pasti akan terjadi. Ditambah dengan adanya kalangan millenial saat ini yang gengsi untuk menggunakan bahasa tersebut dengan berbagai alasan.

“Jika generasi tua tidak mau menggunakan bahasa daerah dalam keluarga inti, tidak mau mengajarkan kosakata bahasa daerah pada anak, tidak mau menggunakan bahasa daerah saat berkomunikasi dengan sesama teman mereka, maka kemungkinan kepunahan bahasa pasti akan muncul,” tegasnya.

Dosen Linguistik itu juga menekankan, selama masih ada stigma yang tersebar kepada anak muda, yang menjadikan mereka gengsi menggunakan bahasa ibu dalam pergaulan, atau malu karena khawatir dianggap orang miskin, kampungan, maka otomatis kemungkinan kepunahan bahasa tersebut akan bertambah.(Rman)

Tags: #Penjelasan Pakar Linguistik UIN Jambi
Share134Tweet84SendShareSend

Related Posts

No Content Available
Next Post

Hari Terakhir Program Uji Emisi, Kadis DLH Kota Jambi Perkirakan Capai Target

Ketua LSM Petisi Tanjab Barat, pertanyakan hal ini pada Bupati dan Wakil Bupati

Control Udara Kota, DLH Kota Jambi Gelar Traffic Counting Dan Monitoring

Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi Pinta Untuk Terus Tagih Tunggakan Pajak

Wakil Ketua DPRD Kota Jambi : Paripurna Sebagai Evaluasi Gubernur Atas Anggaran Perubahan

Discussion about this post

No Result
View All Result

SMSI

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Ditinggal Makan, 90 Juta Uang Raib di Gondol Rampok

24/02/2023

Tolak Rizieq Shihab di Jambi, Ini Yang Dilakukan Aliansi Rakyat Jambi Tentram dan Damai (AUR)

13/12/2020

Mengenal Dr. dr. Hj. Nadiyah Maulana, Sp.OG Rektor Wanita Pertama di Jambi

05/09/2021

Pernyataan Pers Gubernur Jambi, Terhadap Hasil Perhitungan Pilkada Provinsi Jambi

11/12/2020

Dosen UNJA Ditemukan Tewas Gantung Diri

19/11/2020

18 Januari Batal Sekolah Tatap Muka, Ini Alasannya

22/01/2021

Puluhan Masa Geruduk Kantor BWSS, Ini masalahnya

19/08/2020

Anak Tega Bunuh Ibu dan Aniaya Ayahnya Hingga Kritis, Ini Penyebabnya

11/12/2020

Jeff dan Nurul Menyandang Gelar Wakil III Duta Batik Provinsi Jambi 2021

09/11/2021

Pimpin 3 Partai Koalisi, Ramli Thaha Diangkat  Menjadi Direktur Kampanye Pemenangan

06/09/2020

Tingkatkan Kesejahteraan Petani Jambi, Pemerintah Harus Terapkan Aspal Campur Karet

0

Dishub Kota Jambi Berikan Atribut Baru Kepada Jukir Resmi

0

IHSG Tunjukan Tren Kenaikan, FAC Sekuritas: Farmasi Saham Terbaik Dibeli

0

Pegawai RSUD Raden Mattaher Unjuk Rasa di DPRD, Kamaludin Havis: Segera Penuhi Hak Para Medis!

0

New Normal, Bank Mandiri Area Jambi lakukan  Layanan Transaksi Dirumah

0

Pemprov jambi Delapan Kali Berturut Raih Opini WTP Fachrori: OPD tingkatkan kinerja dan laporan keuangan

0


Sisakan 4 calon sekda, Tahapan assessment dilakukan via daring

0

Sudirman, Peserta Pertama Tahapan Wawancara Calon  Sekda 

0
Foto: Rubrik jambi

PUPR Provinsi Gandeng Nakertrans 
Kuatkan Kompetensi Pekerja Konstruksi K3 Bersertifikat

0

PPDB online SMA/SMK, Dewan Minta Disdik Provinsi Prioritaskan Masyarakat Miskin

0

Wako Alfin Hadiri Kegiatan Survei Akreditasi RSUD H. Bakri Kota Sungai Penuh

30/06/2025

Tingkatkan hubungan Silaturahmi, Indonesian Feroza Comunnity gelar Kopdarnas

28/06/2025

Polres Kerinci Masuk 5 Besar Nasional, Bupati Monadi Sambut Hangat Tim Kompolnas di Bumi Sakti Alam Kerinci

24/06/2025

Sinergi Daerah Dukung Ketahanan Pangan, Bupati Monadi Hadiri Rakor Lintas Sektoral Polda Jambi

18/06/2025

Pemkab Kerinci Raih Opini WTP dari BPK RI, Bupati Monadi: Ini Persembahan untuk Masyarakat Kerinci

18/06/2025

Wakil Bupati Kerinci Pimpin Kegiatan Sosialisasi Tentang Dampak Penyalah Gunaan Narkoba

13/06/2025

Wawako Azhar Hamzah Gelar Panen Raya JagungTahap II bersama Kapolres Kerinci

05/06/2025

Perjuangkan Dukungan Pusat Untuk Pengembangan RSUD MHA Thalib & RS H Bakri, Wako Alfin Temui Menkes RI

05/06/2025

Wako Alfin Lantik Pengurus GOW Masa Bakti 2025-2030

04/06/2025

Desa Talang Lindung Mewakili Kota Sungai Penuh Lomba Tingkat Provinsi

04/06/2025
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • SOP
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
Iklan dan Kerjasama +62 812-7837-3641

© 2020 Rubrik Jambi - Lorong Veteran, RT 04, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Jambi 36129. Developed by Ara.

No Result
View All Result
  • Advertorial
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
  • Bisnis
  • Cerpen
  • Daerah
    • Batanghari
    • Bungo
    • Kerinci
    • Kota Jambi
    • Merangin
    • Muarojambi
    • Sarolangun
    • Sungaipenuh
    • Tanjab Barat
    • Tanjab Timur
    • Tebo
  • Hiburan
  • Hukum
  • Kriminal
  • Opini
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Politik

© 2020 Rubrik Jambi - Lorong Veteran, RT 04, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Jambi 36129. Developed by Ara.