Jambi – Sepuluh unit Bus Trans Siginjai Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi terus beroperasi dengan tetap mengikuti protokol kesehatan dalam tatanan kehidupan baru (New Normal).
Kepala Dishub Provinsi Jambi Varial Adhi Putra mengatakan dalam rangka pelayanan jasa angkutan kepada masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan.
“Khusus Bus Trans Siginjai saat ini beroperasi hanya 10 unit yang terbagi dua koridor,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin (13/7/2020)
Saat ini kata Varial pihaknya masuk dalam fase 2 yang mana jumlah tempat duduk yang diperbolehkan load factornya 70 persen, kecuali zona merah untuk angkutan umum dilarang beroperasi.
“Terkait dengan trans siginjai kami tetap mengoperasikan bus sebanyak 10 unit yang terbagi dalam 2 koridor yaitu koridor 1 sebanyak 5 unit dan koridor 2 sebanyak 5 unit,” ujarnya.
Dari jumlah bus trans siginjai yang beroperasi, Varial menyampaikan penumpang tetap harus mematuhi protokol kesehatan.” Walaupun jumlah LF yg diperbolehkan pada fase 2, 70 persen, tetapi kita tetap atur jarak ditempat duduk dengan tempat duduk yang dipersiapan 50 persen,” ujarnya.
Hal ini dimaksudkan agar Physical Distancing tetap terjaga dan masyarakat pengguna jasa angkutan trans siginjay pun tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Memang ada kenaikan jumlah penumpang pengguna jasa trans siginjay khususnya pada koridor 2, namun untuk koridor 1 juga ada kenaikan walaupun tidak signifikan dikarena mahasiswa/pelajar masih belum optimal untuk melaksanakan kegiatan dengan sistem tatap muka dan masih menggunakan sistem daring,” tambahnya.
Sementara itu mengenai koridor, Varial mengatakan tahun 2020 saat ini belum ada penambahan koridor. Namun dengan telah beroperasinya terminal sijenjang, maka akan dicoba untuk memenuhi lintasan koridor 1 dari pijoan sampai ke sijenjang dan akan di uji coba dulu di tahun 2020 setelah ditahun yang sama halte portable telah terpasang sampai di terminal sijenjang. “hal ini dimaksudkan agar jangan sampai lagi adanya terminal bayangan di wtc dan bagi masyarakat yang akan berbelanja cukup pindah moda dari angkutan AKDP ke angkutan aglomerasi trans siginjay,” jelasnya.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk dapat menggunakan angkutan aglomerasi trans siginjay yang murah, nyaman dan terjangkau dan kita harapkan kepada masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan guna sama-sama membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19,” pungkasnya. (Nia)
Discussion about this post