Jambi – Penjabat sementara (Pjs) Ketua Dekranasada Provinsi Jambi, dr.Suci Romadhona,M.Si.Med.,SpA, menyatakan, salah satu kunci untuk terus melestarikan Batik Jambi adalah sinergitas dari semua pihak. Hal tersebut disampaikan Suci saat membuka Belajar Bersama di Museum, dalam rangka Memperingati Hari Museum Nasional ke 5 Tahun 2020, yang berlangsung di Aula Museum Siginjai Jambi, Kamis (08/10).
“Sinergitas yang kuat dari Dekranasda Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi, para pengrajin, komunitas dan masyarakat, sangat berpengaruh sekali dalam upaya melestarikan Batik Jambi. Batik Jambi sendiri memiliki nilai budaya yang tinggi, terutama dari estetika, simbolis dan memiliki makna filosofi yang kuat bagi masyarakat Jambi,” ujar Suci.
“Mari bersama sama kita terus melestarikan Batik Jambi sebagai kebanggaan masyarakat Jambi, meskipun berbagai tantangan dan hambatan terus muncul, seperti mulai masuknya kebudayaan asing dan fashion fashion dari luar kian marak ditengah pesatnya arus globalisasi saat ini,” tambah Suci.
Suci menuturkan, Dekranasda Provinsi Jambi terus mendorong dalam pelestarian Batik Jambi dengan mengadakan berbagai kegiatan bagi para pengrajin dan mempromosikan Batik Jambi ditengah tengah masyarakat. “Kita bahu membahu dan saling berbagi peran dalam melestarikan Batik Jambi ini, misalnya Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi bisa memberikan pembinaan dan bantuan kepada pelaku usaha, pengrajin dan sentra produksi Batik Jambi sehingga dapat menghasilkan produksi yang diinginkan oleh kebutuhan pasar,” tutur Suci.
Lebih lanjut, Suci menambahkan, pada sisi lain, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi dapat membantu pada bidang produksi dan pemasaran, sehingga Batik Jambi bisa tersebar secara merata dan lebih dikenal oleh masyarakat. Begitupun dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi yang bisa memberikan pembinaan seperti pada kegiatan sekarang ini.
Suci mengharapkan, seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga dapat menambah ilmu, wawasan, keterampilan dan pengetahuan terkait bentuk, jenis dan makna simbolis yang terkandung dalam motif motif Batik Jambi. Jadi, bukan hanya sekedar tahu akan Batik Jambi, tetapi dapat memahaminya lebih mendalam lagi sebagai kebudayaan kebanggaan dari Provinsi Jambi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Dr.Sri Purnama Syam melaporkan, kegiatan Belajar bersama di Museum ini mengambil judul “Desain Batik Jambi”, dan mengangkat tema “Museum Sumber Kebudayaan dan Solidaritas”, dengan peserta berasal dari komunitas dan pengrajin Batik Jambi berjumlah 100 orang yang dibagi menjadi 4 kelas.
”Pemanfaatan Museum Siginjai ini sebagai bentuk pelaksanaan Undang Undang nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, museum merupakan salah satu ujung tombak dalam pemajuan kebudayaan melalui koleksi koleksi yang ada, salah satunya Batik Jambi”, kata Sri Purnama.
“Kita semua mengetahui, Batik Jambi termasuk dalam Warisan Budaya Tak Benda dan menjadi salah satu warisan budaya dunia. Untuk itu, kita terus berupaya dalam melestarikan Batik Jambi sebagai salah satu upaya untuk pemajuan kebudayaan seperti yang telah diamanatkan dalam undang undang,” tutup Sri Purnama. (*/Nia)
Discussion about this post