“Usaha boleh saja setinggi asa, tapi takdir penentu segalanya”
Perjalanan takdir sang hakim yang dilahirkan nun di ujung kampung desa babeko kabupaten muara bungo sungguh menawan hati, takdirnya menjadi Gubernur Jambi yang diawali sebagai hakim pengadilan tinggi agama samarinda, Kalimantan timur.
Jalan sukses diraih lewat tetes keringat dan air mata, sosoknya merupakan pejuang yang taat beribadah, hampir tidak pernah beliau meninggalkan Tahajuud dan solat malam, beliau sosok yang kuat memberi nasihat lewat pidatonya baik berupa narasi maupun diselipkan melalui pantun nan agamais. Meneladai sifat sifat Rasulullah acap kali menjadi nasihat utamanya, beliau orang yang jujur berhati lembut nan santun (muawwin, SPD,2020).
Selain dikenal sebagai Gubernur yang karismatik, bapak fachrori umar juga sosok hangat dimata istri dan anak anaknya, bapak fachrori berperan ganda menjadi ayah sekaligus Guru bagi kedua putrinya, Ria mayang sari (anggota DPD RI saat ini) dan Umaima Kamila (seorang Dokter) dalam mendidik anak beliau menerapkan disiplin tinggi tapi tidak pernah marah, sehingga keluarga ini mampu menghantarkan anaknya menuju cita cita yang di inginkan.
Dalam mendidik anak anaknya bapak fachrori selalu menerapkan disiplin dan sifat tanggung jawab agar anak-anaknya tidak memiliki sifat sifat yang tidak baik, walaupun mereka dibesarkan dilingkungan keluarga terhormat, namun sopan santun dan kearipan selalu di utamakan. “Jujurlah maka kita akan banyak teman, janganlah memilih milih teman, andaikan tak mau berteman dengan orang jahat, niscaya tidak ada yang mau berteman dengan kita” petuah lama keluarga besar bapak fachrori ini menjadi dasar beliau membesarkan kedua anaknya.
Semasa kecil hakim asal babeko ini merupakan murid kesayangan dari tuan Guru mukhtar Gazali pemilik pesantren Al mustofa, ustad mukhtar gazali merupakan guru yang galak, ia menerapkan disiplin yang tinggi kepada anak muridnya yang lalai dan nakal, hukuman tertingginya berupa hapalan, semasa kecil bapak fachrori menjadi murid beliau dan berada dibawah asuhannya, disinilah hakim asal babeko ini menempah ilmu agamanya, ke solihannya sudah di cetak sejak beliau masih kanak kanak, sehingga tidak heran kalau kesalihannya melekat sampai saat ia dewasa dan memimpin sepucuk Jambi sembilan lurah, tanpa harus dicitrakan beliau orang soleh. Mampu melobi kekuasaan langit, karena beliau sudah terlahir di keluarga soleh nan terpandang.
Disisi lain hakim asal babeko ini mengawali perjuangannya ketika berkuliah di UIN syarif hidayatullah, beliau tidak segan segan mengajar ngaji sebagai tambahan uang saku untuk bertahan hidup diperantauan, kepiauan beliau sebagai pemimpin sudah di tunjukkan sedari kecil sehingga tidak sulit untuk beliau bertahan hidup di ibu kota, di tambah lagi beliau aktif di organisasi himpunan mahasiswa islam cabang ciputat ketika itu.
Sangking asiknya beliau menjadi aktifis kampus,bapak fachrori sampai lupa untuk pulang kampung ke babeko, untung saja ada dua kakak beradik abdul Majid Ibrahim dan Syamsudin Ibrahim yang diam diam tengah menyiapkan rencana untuk memboyong pulang bapak fachrori ke babeko sembari mengenalkan dengan adik kesayangannya, Rahima Ibrahim “dikutip dari buku memory perjalanan hidup sang hakim.
Anak muda yang suara azannya merdu itu, yang menjadi menantu kesayangan Haji Ibrahim dan Fatimah. Bapak fachrori ketika itu selalu menjadi menantu kepercayaan Haji Ibrahim (pengusaha garmen kaya), dimana ada Haji Ibrahim disitu ada fachrori, selepas menikah bapak fachrori harus bertugas disamarinda selama 2 tahun, selepasnya beliau dipindah tugaskan ke kampung halamannya pada tahun 1984, semenjak menjadi hakim kemampuan ceramah bapak fachrori tidak di ragukan lagi, ia mampu menjadi penyejuk jiwa keluarga dan tempat kerjanya.
Dengan tausiah yang membangun dan mengajak lebih mendekatkan diri pada sang pencipta tanpa harus meninggalkan dunia.
Berawal menjadi hakim pengadilan tinggi lalu menjadi calon bupati bungo pada tahun2005 silam walaupun gagal namun beliau menjadi penantang petahana yang ditakuti, setelah itu sang hakim memulai lagi pertarungannya sebagai wakil gubernur provinsi Jambi pada periode 2010-2015 dan 2016 -2018, bak bola salju keberuntungan itu terus datang, setelah zumi zola zulkifli tersandung kasus RAPBD tahun 2018 beliau pun diamanahkan sebagai Gubernur Jambi sampai saat ini, kini sang hakim yang agamais taat beribadah dan mampu berjaya memimpin jambi dengan penduduknya lebih 3 juta jiwa, jalan provinsi yang mulus dimana mana, pasilitas umum yang dapat dibanggakan dan pembangunan kesadaran masyarakatnya yang semakin membaik, tidak salah dengan prestasi tersebut bapak fachrori berniat kembali mengukir sejahrnya melalui jambi berkah yang berpasangan dengan bapak Syafril Nursal. Semoga orang yang amanah ini mampu memenangkan kontekstasi politik 5 tahunan dan keberuntungan kembali berpihak kepada mereka. Insyaallah nomor 2 jambi berkah. (*)
Discussion about this post