Rubrikjambi, Jambi -Minggu Tanggal 23 Oktober 2022 Pukul 06.00 Wib, Tepatnya (TKP) KM 33 jalan jambi Muara Bulian, Desa serasah, Kecamatan Pemayung Muaro Jambi. Telah terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh mobilisasi batubara. seorang Pemuda Jhoni Imron, ketika sedang berolah raga dipinggiran jalan KM 33 Jambi, bulian.
menurut keterangan beliau (Jhoni Imron) yang menulis kisah pehitnya, dia (Jhoni) menceritakan sewaktu sedang berolah raga di pinggir jalan (50 meter dari jarak rumah) yang biasa menjadi rutinitas biasa ia lakukan dipagi hari sembari meregangkan otot -otot tubuhnya.
Menurut keterangan beliau ketika lari -lari kecil dipagi hari tepat dipinggir jalan lintas (berpasir dan berkerikil) dengan tidak menggunakan alaskaki(rutinataa biasa dilakukan) dan situasi jalan yang cukup sepi pada saat itu. Seketikanya proses lari -lari kecil itu iya lakukan “tiba -tiba Hantaman Kencang darivarah belakang menghantam bagian “lengan kanan dan pinggulnya” sehingga membuat dirinya terpental dipinggiran jalan yang berbalut pasir dan kirikir tersebut.
Menurut keteranganya Mobil angkutan batubara tersebut dari arah kota jambi menuju bulian. Setelah kejadian tersebut ia mengatakan, hampir tak sdarkan diri.Dalam keadaan yang setengah sadar itu ia melihat dibagian kepalanya mengeluarkan darah. Kemudian terjadilah kerumunan dan banyak orang menyaksikan peristiwa tersebut, tak lama kemudian, berdasarkan keteranganya ada salah seorang yang mengenalinya dan membawanya kepuskesmas terdekat, tepatnya berdekatan dgn jembatan mas.
Sesampainya dipuskesmas ia mendapatkan pertolongan pertama, ia khawatir terjadi hal-hal yang tidak diingankan, maka ia berinisiatif untuk dirujuk ke- RS.DKT kota jambi, kemudian diperiksa kembali di ruang IGD RS DKT Jambi.
Dari hasil pemeriksaan disebutkan terjadi dislokasi (luka-luka, memar, dan lebam) berdasarkan Keterang korban (Jhoni) dan dianjurkan datang kembali untuk melakukan pemeriksaan Ortopedi.
Takpuas sampai disitu, Jhoni memeriksakan dirinya kepada tukang urut tradisional yang sudah Sepuh (Ahli) , kemudian ia mengatakan bahwa ada tulang yang patah akibat kecelakaan terswbut.
Peristiwa demikian menjadi bukti bahwa, semakin Pesatnya mobilitas batubara diprovinsi jambi.mobilitas batubara dijambi amat sangat telah menjadi bahaya laten ditemgah -tengah kehidupan masyarakat.
Ancaman baru ini harus secara kongkrit diselesaikan oleh pemerintah daerah, karna bagaimanapun ini menyangkut kehidupan banyak orang.
Buruknya penataan angkutan batubara dijambi menurut hemat saya adalah faktor utamanya dan hanya terfokus kepada aspek ekonomi saja, namun tidak memandangnya secara etis maupun moral.laten bahaya mobilisasi angkutan batubara bukan lagi hanya sekedar opini belaka, namun ia telah menjadi realitas baru, dan akan berkelanjutan kalau pemerintah dalam hal ini Gubernur jambi terlalu banyak pertimbangan dan lebih menitik beratkan pada aspek ekonomi.
Idealnya kompenen Infrasteuktur pemerintahan dalam mengendalikan Konflik sosial Batubara mutlaklah mengedepankan sikap Moralitas, karna jabatan pemerintahan adalah amanah yang diberikan dari rakyat agar bertanggung jawab kembali kepada kemaslahatan rakyat (Kamanusiaan),bukan malah menjadi swbaliknya justru memihak kepentingan pengusaha.
“Bertindak menggunkan kemanusiaan, diri anda sendiri dan orang lain, selalu menjadi tujuan dan tidak pernah sebagai alat untuk mencapai tujuan (Immanuel Kant)”
Discussion about this post