Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muaro
Rubrikjambi, Muaro Jambi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muaro Jambi menggelar apel siaga bencana hidrometeorologi Kabupaten Muaro Jambi tahun 2025. Selasa (11/2/2025).Apel yang digelar dilapangan Kantor Bupati Muaro Jambi itu dipimpin langsung oleh Pj Bupati Muaro Jambi, Raden Najmi.
Hadir dalam kegiatan itu, Sekda Kabupaten Muaro Jambi, Budhi Hartono; Kepala BPBD Muaro Jambi, Fauzan Harahap; Forkompimda, BMKG, dan unsur terkait.
Dalam amanatnya, Raden Najmi menyebut jika Kabupaten Muaro Jambi merupakan Kabupaten yang dilintasi oleh aliran sungai Batanghari.
Keberadaan Sungai Batanghari di samping memberi kontribusi dan manfaat yang sangat besar sebagai sarana prasarana kehidupan dan kehidupan masyarakat.
“Namun di sisi lain juga merupakan ancaman kehidupan masyarakat terutama pada saat musim hujan yang merupakan rutinitas tahunan yaitu bencana banjir yang berpotensi dan berdampak pada kehidupan masyarakat,” kata Raden Najmi.
Secara umum bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca ekstrem serta kerusakan lingkungan yang dapat terjadi di atmosfer daratan sungai atau lautan.
Jenis bencana hidrometriologi dapat berupa bencana kekeringan banjir angin puting beliung badai longsor, gelombang dingin hingga gelombang panas.
Adapun maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan apel ini adalah dalam rangka menyamankan langkah serta menyatukan tekad untuk saling bahu-membahu dalam upaya kesiapsiagaan penanggulangan bencana hidrometologi di kabupaten Muaro Jambi.
Berdasarkan informasi dari BMKG provinsi Jambi tentang kondisi cuaca terkait potensi perkiraan curah hujan pada bulan Februari 2025 umumnya pada kategori menengah tinggi dan pada dasaran lll Februari 2025 diperkirakan curah hujan akan meningkat maka perlu diwaspadai potensi bencana hidrometologi.
“Saya berharap kepada kita semua untuk dapat menjadi perhatian dan mewaspadai, serta melakukan antisipasi kesiapsiagaan dan sosialisasi kepada masyarakat terutama di wilayah yang berpotensi terdampak,” katanya.
Dengan diselenggarakan kegiatan ape siaga ini agar segera ditindaklanjuti dan perlu adanya langkah-langkah nyata dari semua stakeholder yang terlibat baik pemerintah TNI polri, swasta dan masyarakat di wilayah Kabupaten Muaro Jambi.
“Pada kesempatan ini saya mengajak kepada seluruh jajaran instansi pemerintah swasta dan segenap masyarakat untuk lebih peduli kepada lingkungan dan melakukan upaya-upaya pengurangan resiko bencana di kabupaten Muaro Jambi,” katanya lagi.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Muaro Jambi, Fauzan Harahap menyebut jika di Muaro Jambi terdapat potensi bencana, di antaranya banjir, angin puting beliung, longsor dan bencana lainnya.
Di awal Tahun 2025 ini, setidaknya sudah ada lima kali kejadian, diantaranya banjir dan angin puting beliung. Oleh karena itu, sesuai dengan aturan, status Muaro Jambi yang tadinya siaga ditingkatkan menjadi tanggap darurat.
“Status bencana kita sudah naik, dari sebelumnya siaga menjadi tanggap darurat,” kata Fauzan. (A)
Discussion about this post