Rubrikjambi, Jambi – Pemerintah Provinsi Jambi akan menggelontorkan 1,3 Milyar untuk mendukung upaya Pemprov mengantisipasi dampak Inflasi dan kenaikan BBM di Provinsi Jambi.
Hal itu diutarakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, setelah melakukan zoom meeting antisipasi inflasi dan kenaikan BBM, yang digelar bersama Menteri Dalam Negeri dan Jajaran kementerian, Senin (5/9/2022).
Perihal zoom meeting siang itu, Sekda Sudirman menuturkan selaku Pemerintah Daerah, setidaknya ada bebrapa instruksi yang disampaikan oleh Mendagri untuk dijalankan Pemerintah Daerah, dimana permasalahn Inflasi dan Kenaikan harga BBM ini harus disikapi dengan baik.
“Artinya melibatkan seluruh komponen, seluruh stakeholder, jajaran Forkopimda, termasuk pemerintah Kabupaten/Kota, Bank indonesia, BPS, Bulog, dan juga komponen terkait lainnya, bahwa masalah inflasi ini tidak boleh diselesaikan secara parsial tetapi harus menyeluruh, komprehensif melibatkan seluruh komponen termauk elemen Mahasiswa,” tutur Sekda Sudirman.
Terkait masalah Inflasi, Sudirman mengungkapkan bahwa inflasi yang terjadi di Indoensia, khususnya di Provinsi Jambi kini sudah berada pada titik 7,77, turun dari yang sebelumnya 8,55, yang terhitung sejak 1 September.
“Ini kita sudah mengalami deflasi, Mudah mudahan kita bisa deflasi kembali dibulan September ini,” harapnya.
Walaupun telah mengalami deflasi, Provinsi Jambi kembali dihadapkan dengan masalah baru yakni kenaikan harga BBM, dan menanggapi hal itu Sudirman mengungkapkan bahwa Pemprov akan melakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi dampak dari hal tersebut.
“Cuma memang kita dihadapkan dengan kenaikan harga BBM, apakah kita mampu untuk itu? kita tetap berupaya, oleh karena itu Pemprov akan melakukan langkah – langkah strategis, yang pertama kita mengggelontorkan 1,3 Milyar untuk bantuan bibit cabe, bawang merah, cabe rawit. Ini komoditas yang diintervensi (oleh Pemerintah, red) termasuk beras dan minyak gorang,” ujar Sekda Sudirman.
Kemudian, Sudirman mengungkapkan langkah dimana Pemprov akan mengoptimalkan musim panen di bulan (September) ini, dimana di Muaro Jambi ada panen bawang, di Bungo ada panen cabe.
“Melalui dinas ketahanan pangan kita sudah perintahkan untuk membeli hasil panan itu agar tidak dijual keluar, kalau dibeli oleh kita bisa langsung di jual kembali dengan harga yang murah,” pungkasnya.
Selanjutnya, Pemerintah juga telah menyiapkan dana untuk Desa dan Kelurahan, dimana per Desa/Kelurahan itu 100 juta, dimana khusus untuk Kelurahan 50 persennya khusus untuk penanganan kemiskinan ekstrem dan 50 persennya untuk penanganan inflasi.
Untuk di Desa, Sudirman menuturkan tidak bisa seperti kelurahan, karena sudah ditetapkan Pergub, dimana untuk Desa Pemprov mengalokasikan paling tinggi 10 persen untuk penangann kemiskinan ekstrem bantuan keuangan di desa, total antara bantuan keuangan Desa dan Kelurahan mencapai 154 miliar 400 juta
“Kalau ini memang digerakkan betul-betul, semoga ini bisa mengatasi maslah inflasi dan kenaikan BBM. Inflasi in harus kita kawal sampai dengan Desember 2022, dan bulan ini kita juga harus kawal supaya inflasinya tidak tinggi lagi, kita harapkan ada deflasi,” tutupnya.(Rman)
Discussion about this post