Rubrikjambi, Jambi – Joni Ismed Sekretaris Komisi III DPRD Kota Jambi Dari Fraksi Golkar menyampaikan pandangannya sekolah berkonstruksi kayu merupakan sekolah unik.
Dan keadaannya hanya perlu direstorasi saja, dan membangun sekolah kembali dinilai mahal.
“Sekolah kayu di Kota Baru Alhamdulillah sudah ndak ada yang kayu. Yang ada itu kan daerah Pelayangan, Di daerah Pelayangan, Pasar, Telanai, Danau Sipin, Danau Teluk, dan Jambi Timur,” sebut dia, Selasa (7/6/2021).
Satu gedungnya dapat menghabiskan satu hingga dua miliar rupiah.
“Apalagi di daerah resapan air, itu luar biasa. Tiga lokal untuk dua lantai, bisa menghabiskan dana dua miliar rupiah,” ucap Joni.
Kalau umpamanya bangunan lama masih layak dihuni, menurutnya tinggal dimodifikasi, dan interiornya diperbaiki.
“Atau dibuat kedap suara saja sebetulnya. Sehingga tidak perlu biaya besar lagi,” ungkap dia, yang juga yang mengatakan penyuka peninggalan sejarah.
Menurutnya, ia berkacamata dari sisi heritage dari sekolah konstruksi kayu. Ada sejarahnya yang dapat dinilai dari suatu bangunan sekolah kayu.
“Kalau persoalan layak, tidak layak, ya tinggal diperbaiki saja. Kalau dia tidak kedap suara, ya dibuat kedap suara. Caranya bagaimana? ya Pemkot Jambi lah yang dapat melakukannya,” jelas dia.
Menurutnya, banyak pakar teknik di Pemkot Jambi yang dapat bekerjasama merealisasikannya.
“Kecuali satu gedung sekolah, karena penduduk sekitar bertambah lalu ketika tanahnya terbatas, tentu harus ditingkatkan. Kalau menambah tanah kan, menambah dana lagi. Berapa lagi uang yang terkuras,” jelas dia.
Sementara itu, masa pandemi Covid-19, refokusing Pemkot Jambi sebanyak Rp 75 miliar.
Sehingga, jika diterapkan Rp 75 miliar untuk jalan lingkungan, sudah banyak titik jalan yang diperbaiki.
Ia mengandaikan, jika rata-rata Rp 200 juta dapat dilakukan 70 kerjaan jalan lingkungan yang diselesaikan.
“Kalau kondisi pandemi Covid-19 ini, ya berhemat-hemat lah,” ucap dia.
Ia berujar, untuk mengingatkan Pemkot Jambi membuat skala prioritas. Skala prioritas, baik kerjaan dan kegiatannya berdampak kepada masyarakat.
“Juga efesiensi anggaran, kemudian juga yang paling utama menyelamatkan rakyat Kota Jambi ini dari dampak pandemi Covid-19,” celetuknya.
Pengangguran yang banyak, penghasilan masyarakat yang berkurang, bagaimana kebijakan Pemkot Jambi berdampak pada satu penghasilan masyarakat.
Karena, pandangannya masyarakat saat ini yaitu pekerjaan yang layak, makan, dan tempat tinggal yang layak. ( Red )
Discussion about this post