Rubrikjambi, JAMBI, – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Provinsi Jambi meminta Polres Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) untuk serius mengungkap tuntas kasus pengeroyokan yang Ketua PC IPNU Tanjabbar Latiful Ansori. Sebelumnya, pada 30 September 2022 lalu, terjadi insiden pengeroyokan yang menimpa Ketua PC IPNU Tanjabbar Latiful Ansori pada pemilihan DEMA STAI An Nadwah Kualatungkal.
Menurut Ketua PW IPNU Provinsi Jambi, Karnain Julian Nazri, kasus yang terjadi di Kampus STAI An Nadwah itu dinilai cukup lambat penanganannya.
Ia prihatin karena Kapolres Tanjabbar terlihat kurang serius mengungkap kasus tersebut. Insiden pengeroyokan yang diduga dilakukan oknum mahasiswa sangat mencidrai demokrasi di Kampus STAI An Nadwah. Kendati, dalam kasus tersebut, para oknum pengeroyok telah dilaporkan sejak 30 September lalu, namun sampai saat ini belum ada progres penetapan tersangka.
” Ini kan sudah 10 hari lebih, tapi belum juga belum ada penetapan tersangka,” ungkapnya.
Karena lambannya proses hukum yang terjadi dalam kasus ini, PW IPNU Provinsi Jambi bertekad untuk terus mengawalnya hingga tuntas.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya hanya ingin proses hukum yang tegas dan menutup peluang perdamaian untuk menghentikan proses hukum yang sedang berjalan.
” Ini kan Kader dan Ketua PC IPNU Tanjabbar korbannya, kami akan mengawal sampai tuntas mengawal kasus ini, jika masih lamban kami bersama Banom NU lainnya akan turun,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Muharman Arta, SIK,MH mengatakan jika kasus dugaan pengeroyokan ini masih dalam tahap penyelidikan.
” Sementara masih lidik, untuk mengumpulkan keterangan saksi setelah pemeriksaan terhadap terlapor terdapat perbedaan keterangan, dan dari korban juga baru mengirimkan video rekaman pada 10 Oktober 2022,” ujarnya kepada sejumlah awak media.(*).
Discussion about this post