Oleh : Dr. Noviardi Ferzi, SE, MM
Rubrikjambi, Jambi – Bahagia melihat kemajuan Desa Kasang Kota Karang Kecamatan Kumpeh Ulu Muaro Jambi. bukan saja melihat interior dalam gedung kepala desa yang keren kekinian, namun lebih pada pola pikir masyarakatnya yang inovatif.
Kunjungan kali ini merupakan rangkaian Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jambi untuk desa – desa di kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Menyusuri jalan Beton kabupaten dari kawasan Selincah tak terasa kami sudah mencapai Desa pecahan Kota Karang tersebut.
Seperti pengakuan Sugiarto kepala desa Kasang Kota Karang, pemekaran desanya dari Kota Karang baru dilakukan tahun 2012 kemarin, bilangan waktu yang relatif baru untuk suatu desa.
Namun dibalik waktu yang singkat tersebut telah banyak kemajuan yang dicapai desa Kasang Kota Karang Kumpeh Ulu. Selain akses jalan yang mulus dan dekat dari Kota Jambi desa ini memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Bukan hanya di sektor perdagangan dan perumahan yang menggeliat, desa Kasang Kota Karang juga ternyata penghasil sayur mayur yang memasok sebagian kebutuhan kota Jambi dan sekitarnya.
Namun hebatnya desa Kasang Kota Karang bukan hanya disana, tapi juga pada pola pikir yang maju. Dikatakan maju karena mampu memikirkan sesuatu yang belum terpikirkan kebanyakan orang. Salah satunya ketika memilih jenis usaha yang akan dikelola oleh BUMDes setempat.
Selama ini salah satu kelemahan dalam usaha BUMDes adalah variasi usaha yang relatif sama dengan usaha yang sudah ada di masyarakat, akibatnya BUMDes menjadi pesaing dari masyarakat, yang memperebutkan pangsa pasar yang sama dan umah yang yang sama. Tentu ini menjadi masalah klasik dari usaha BUMDes yang mencerminkan kurangnya inovasi dan kreativitas.
Namun untuk BUMDes Kasang Kota Karang masalah klasik ini tidak terjadi. Buktinya usaha yang dipilih para penggiat ekonomi desa benar – benar baru dari kebanyakan usaha desa yang ada. Ya hari ini BUMDes Kasang Kota Karang telah memiliki unit usaha Air Minum seperti PDAM yang telah melayani 50 KK di desa tersebut dengan tarif yang lebih murah.
Selain itu Kasang Kota Karang juga telah memiliki Taman Holtikultura yang dikemas dalam bentuk wisata agro dan wisata edukasi terus dikembangkan di berbagai daerah sentra produksi.
Berdasarkan dialog dengan masyarakat selama kegiatan PKM, taman tersebut diharapkan menjadi wisata agro dan edukasi berbasis hortikultura dengan menyajikan wisata agro kebun buah, wisata tanaman hias dan tanam bunga.
Taman Holtikultura (Hortipark) merupakan suatu area pengembangan hortikultura yang didesain secara multifungsi untuk melestarikan lingkungan, menciptakan, melanjutkan dan mempercepat terbentuknya kawasan yang berfungsi sebagai taman kota, interaksi sosial, edukasi dan fungsi ekonomi yang dikelola secara terintegrasi oleh pemerintah, masyarakat dan pihak swasta.
Sebenarnya tidak ada batasan tentang luasan ideal yang direkomendasikan untuk membangun taman holtikultura, semuanya bisa disesuaikan dengan potensi daerah. Di beberapa negara maju sudah mengembangkan konsep Hortipark ini. Hortipark merupakan salah satu alternatif pengungkit untuk mewujudkan pembangunan kawasan hortikultura yang utuh dan terintegrasi.
Di desa Kasang Kota Karang Hortipark mengkombinasikan tampilan aneka tanaman hortikultura yang dipadukan dengan alam, estetika, kearifan lokal, dengan tata lansekap yang baik sehingga menciptakan kenyamanan bagi pengunjungnya melalui interaksi dengan alam.
Ke depan kegiatan hortipark perlu diimplementasikan dalam rangka upaya percepatan pencapaian pengembangan kawasan hortikultura secara sinergi antara Pemerintah daerah minimal kecamatan, dan masyarakat. Melalui hortipark potensi hortikultura dapat diwujudkan lebih komprehensif, terpadu dan berkelanjutan.
Menurut S.Rogers North, 2013 Taman Holtikultura memiliki multifungsi meliputi sebagai, Taman rakyat (Community gardens), Fasilitas pembentukan kompos secara alamiah (Composting facility), Display tanaman hortikultura (Fields for horticulture crops and nursery of useful plants), Kebun masyarakat (Community orchards), Percontohan tanaman asli (Arboretum) dan Taman botani (botanical garden) mencantumkan setiap jenis tanaman.
Salah satu potensi yang bisa dikembangkan untuk Desa Kasang Kota Karang taman Holtikultura ini bisa dikembangkan sebagai Wahana belajar dan diskusi di lapangan atau bahkan wahana bermain dan belajar.
Tantangan untuk menuju tahapan tersebut tentu saja membutuhkan manajemen profesional yang mampu mengelola potensi secara efisien dan efektifitas, dalam usahanya mendekatkan produk hortikultura ke perkotaan sehingga aman, terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat, memudahkan konsumen hortikultura dalam mendapatkan produk berkualitas di perkotaan.
Sebagai tempat wisata, taman Holtikultura Kasang Kota Karang ini merupakan media pemasaran, promosi dan edukasi yang berbasis hortikultura bagi masyarakat, yang bisa menciptakan lapangan kerja baru khususnya bagi penduduk yang berdomisili pada lokasi hortipark.
Terakhir kita berharap pada saatnya nanti wisata agro ini menarik pengunjung dari berbagai daerah. Melalui wisata desa dengan pengenalan produk produk pertanian unggulan lokal di desa desa Kasang Kota Karang dan desa sekitarnya. Semoga. STIE Jambi siap mendampingi. Salam.
**** Tulisan ini dedikasikan untuk Kepala desa Kasang Kota Karang Pak Sugiarto, Ketua BPD, Perangkat Desa serta masyarakat Desa Kasang Kota Karang. Salam hormat atas tim PKM STIE JAMBI, Bapak Musthafa Lutfi, S.Ag, MM, Eri Bastary Haitamy, SE, M.AK, Hj. Nyanyu Fadhilah, SE, M.AK dan Erni Erlina, SE, MM.
Discussion about this post